Sindrom Carpal Tunnel dapat terjadi ketika saraf median, yang berada di sepanjang lengan sampai kepala, tertekan atau terjepit di bagian pergelangan tangan. Cedera dan radang/ inflamasi dapat menyebabkan tendon ini bengkak dan menebal, dan dengan demikian hal ini akan mempersempit lorong karpal. Hal ini menyebabkan saraf median terjepit dan menimbulkan rasa sakit, lemas, atau kebas pada bagian tangan dan pergelangan tangan, yang dapat menyebar ke bagian lengan.

Individu yang mengidap sindrom lorong karpal dapat mengalami:

  • Rasa sakit dan rasa tidak nyaman di sekitar jempol, telunjuk, atau jari tengah
  • Gejalanya muncul pada malam hari atau pagi hari
  • Rasa sakit/ nyeri terkadang menyebar ke bagian lengan bawah
  • Mengalami kesulitan untuk menggenggam, memungut benda, dan melakukan beberapa pekerjaan manual
  • Terkadang rasa sakit agak membaik ketika menggerakan tangan atau merendam tangan pada air hangat
  • Sering menjatuhkan benda yang sedang dipegang atau digenggam
  • Adanya penyusutan otot pada bagian dasar jempol tangan.

Sindrom Guilliain-Barre merupakan penyakit autoimunitas yang dapat merusak saraf. Sindrom ini biasanya diikuti dengan infeksi minor, seperti contohnya infeksi paru-paru atau gastrointestinal. Kerusakan saraf dapat menyebabkan:

  • Rasa geli dan tidak nyaman
  • Lemah otot
  • Otot lumpuh

Gejala sindrom Guillain-Barre diantaranya adalah:

  • Mengalami sensasi seperti ditusuk-tusuk pada jari, jempol, atau keduanya
  • Mengalami sensasi lemas atau geli pada kaki yang menyebar ke tubuh bagian atas
  • Mengalami ketidakseimbangan ketika berjalan atau bahkan tidak mampu berjalan
  • Sulit menggerakkan mata, otot wajah, berbicara, mengunyah, atau menelan
  • Muncul rasa sakit yang parah pada punggung bagian bawah
  • Sulit mengendalikan otot kemih atau fungsi usus
  • Detak jantung yang cepat
  • Tekanan darah yang rendah atau tinggi
  • Sulit bernafas.

Pelayanan-Pelayanan dan Prosedur Yang Ditawarkan

Studi konduksi saraf (biasanya dilakukan bersamaan dengan elektromiogram) dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kerusakan pada sistem saraf tepi atau tidak, sistem saraf tepi adalah saraf yang berlokasi di sepanjang tulang punggung dari mulai bagian otak ke lengan dan kaki. Uji pemeriksaan ini sering dilakukan untuk mendiagnosis kondisi seperti contohnya Sindrom Carpal Tunnel dan sindrom Guilliain-Barre, dan memeriksa kerusakan otot yang disebabkan oleh cedera sebagai akibat dari beberapa kondisi seperti contohnya diabetes.

Pada pemeriksaan ini, saraf akan distimulasi secara elektrik dengan menggunakan elektroda utama, sedangkan elektroda kedua akan mendeteksi impuls listrik yang mengalir dari telapak tangan/ tangan bagian ujung. Hal ini biasanya dilakukan dengan menempelkan koyo pada kulit di berbagai lokasi saraf. Elektroda utama akan mengirimkan impuls listrik ringan yang akan direkam oleh elektroda kedua. Waktu yang dibutuhkan bagi impuls untuk dialirkan dari elektroda ke elektroda digunakan untuk mengkalkulasikan kecepatan transmisi impuls, yang kemudian akan digunakan oleh dokter untuk menentukan ada tidaknya kerusakan pada saraf.

Uji konduksi saraf biasanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit sampai 1 jam lebih, tergantung pada berapa saraf dan otot yang diperiksa. Prosedur ini bersifat non-invasif dan bebas dari resiko. Tegangan listrik dari pulsasi elektrik sangatlah kecil dan tidak mungkin untuk menyebabkan cedera apapun.